SIAPA PUN YANG MENINGGAL DUNIA SAMA DENGAN MENGALAMI "KIAMATNYA".
Sedarkah kita, berapa lama seseorang manusia akan tinggal di muka bumi ini? Atau berapakah waktu yang ditentukan seseorang manusia akan menikmati udara kehidupan di dunia yang fana' ini?? Manusia sering melupakan perkara yang satu ini. Manusia sering tidak mahu ambil tahu, sedangkan ia (maut) sentiasa menghampiri kita. Semakin hari, manusia kian buta mata dan hatinya, untuk apa ia berada di muka bumi ini. Mereka terus menerus dalam kemaksiatan. Hari ini, besok, minggu depan, bulan dan tahun ke tahun, begitu cepat beredar.
Tapi sayang.. ketika tiba masa yang pasti itu, manusia baru teringat akan apa yang ia telah lakukan kelmarin. Dialah maut, yang memutuskan segala hubungan kita dengan dunia. Yang menjadi pintu menuju kehidupan yang sebenarnya. Yang menjadi "Kiamat" bagi setiap manusia sebelum datangnya kiamat yang sebenarnya.
Allahu Akbar... Astagfirullah Rabbal Baraya....
Firman Allah s.w.t. :
"Katakanlah: "Sesungguhnya kematian yang kamu lari daripadanya, maka sesungguhnya kematian itu akan menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang ghaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan." Qs. 62:8
Dalam sebuah hadis, Rasululullah s.a.w. pernah ditanya tentang kiamat. Ketika itu beliau melihat seorang anak, lalu bersabda,"Anak ini tidak akan mengalami hari tuanya sebelum kamu masing-masing didatangi Kiamatmu."
Maksudnya, "sebelum anak ini berumur lanjut, maka kamu sekalian sudah mati", kerana yang dimaksud kiamat di sini ialah habisnya ajal dan masuknya mereka ke alam akhirat.
"Kami telah menentukan kematian di antara kamu dan Kami sekali-sekali tidak akan dapat dikalahkan." Qs. 56:60
RUMUSAN KEHIDUPAN MANUSIA DALAM PERHITUNGAN AKHIRAT
86 MINIT MANUSIA DALAM KEHIDUPAN DUNIA
“Berapa tahunkah lamanya kamu tinggal di bumi? ” Mereka menjawab: “kami tinggal (dibumi) sehari atau setengah hari, maka tanyakanlah kepada orang-orang yang menghitung.” Allah s.w.t. berfirman : “Kamu tidak tinggal (dibumi) melainkan sebentar saja, kalau kamu benar-benar mengetahui”. QS.23: 112-114
Renungkanlah, perhitungan ini:
Surah As-Sajdah ayat 5 menjelaskan bahawa, satu hari kehidupan di akhirat bersamaan dengan seribu tahun kehidupan di dunia.
Jika rata-rata umur manusia adalah 60/63 tahun saja, maka kita hidup tidak lebih dari 60/6000 atau 6% hari di akhirat. Kemudian, jika kita membandingkan waktu di dunia dan di akhirat dalam satu hari itu sama iaitu selama 24 jam sehari maka kita di dunia hanya hidup selama 6% X 24 jam atau selama 144 jam di akhirat. Kalau kita lanjutkan lagi, kita misalkan 1 jam di akhirat dan di dunia, iaitu selama 60 minit saja, maka kita hidup di dunia ini hanyalah selama 144 jam X 60 minit atau selama 864 minit saja.
Betapa singkat hidup kita di dunia ini jika dibandingkan dengan kehidupan di akhirat. Hitungan itupun masih dengan menggunakan perbandingan waktu di dunia. Besar kemungkinan, waktu di akhirat dalam sehari lebih dari 24 jam dan setiap jamnya pula, mungkin lebih dari 60 minit waktu di dunia. Jika ianya sedemikian, maka waktu hidup kita di dunia semakin tambah singkat.
Maka sungguh benar firman Allah Azza Wajallah... Allah yang Maha Kekal.. Allah yang Maha Hidup.
“Kamu tidak tinggal (di bumi) melainkan sebentar saja, kalau kamu benar-benar mengetahui”. Qs.23:114.
Sudah siapkah kita menyambut "tamu tak diundang itu?"
Sudah siapkah kita menantikan "kiamat" yang akan menghampiri kita tanpa seorang pun yang mengetahui bila dan di mana kita mengalaminya??
"Sesungguhnya Allah, hanya pada Zat-Nya sajalah mengetahui tentang hari kiamat. Dan Dialah yang menurunkan hujan, dan yang mengetahui dengan sebenar-benarnya tentang apa yang ada dalam rahim (ibu yang mengandung). Dan tiada seseorang pun yang betul mengetahui apa yang akan diusahakannya esok dan tiada seorang pun yang dapat mengetahui di bumi negeri manakah ia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui, lagi Maha Mengenal." Qs. 31:34
Wallahu 'alam bissawab.
(Gambar di atas menjelaskan seorang hamba Allah telah meninggal dunia dalam keadaan sujud. Lokasinya di dalam Masjid Nabawi, Madinah al-Munawwarah.)
Tiada ulasan:
Catat Ulasan