Islam Agama Keamanan



Member Bloger :

Isnin, 1 Mac 2010

Haram Gunakan Nada Dering Al-Qur'an, Azan dan Doa :

Syeikh Ali Jum’ah:
Haram Gunakan Nada Dering Al-Quran :


Kaum Muslim sebaiknya mengganti nada dering Al-Quran atau adzan dengan nada dering lain yang sesuai.
Mufti Besar Mesir, Syeikh Dr. Ali Jum’ah yang merupakan pemimpin institusi keagamaan tertinggi di Mesir mencela penggunaan ringtone (nada dering) Al-Quran, doa atau azan melalui handpone. Menurutnya, penggunaan nada dering seperti itu seolah-olah menghina wahyu Allah s.w.t.


Sebagai respon atas tren penggunaan ayat-ayat Al-Quran atau doa sebagai nada dering panggilan telepon seluler di kalangan Muslim, Syeikh Ali Jum’ah mengatakan perbuatan seperti itu telah "melanggar kesucian kata-kata ilahi". Pernyataan Ali Jum'ah disampaikan Hari Rabu 21 Januari 2010 sebagaimana diperjelaskan di berita Arab, Al Arabiya.

"Firman Allah adalah hal yang suci. Allah menyuruh kita menghormati dan mengagungkan Nya" kata Jum’ah.
Menurut Ali Jum’ah, kaum Muslim diwajibkan menunaikan solat (sembahyang) lima kali dalam sehari. Dan salah satu tanda diwajibkannya memulai solat adalah setelah panggilan azan berkumandang dari masjid.
“Panggilan azan adalah pengumuman untuk memulakan solat, jika kita menggunakannya sebagai ringtone boleh membingungkan dan menyesatkan,” katanya.

Sebagai bentuk penghormatan terhadap kesucian Al-Quran, Ali Jum’ah meminta kaum Muslim menggantikan nada dering Al-Quran atau doa dengan nada dering lain, atau lagu-lagu yang bersesuaian. Ali Jum’ah mengeluarkan fatwa ini berhubungan dengan banyaknya pertanyaan mengenai hukum nada dering A-Quran, ujar Al Arabiya.

Sebelum ini, sebagaimana diberitakan harian Asyarqul Awsath, sejumlah ulama Al-Azhar yang bergabung dalam Badan Kajian Islam (Majma'ul Buhuts Islamiyah) juga telah mengeluarkan fatwa bahwa mempergunakan ayat suci Al-Quran untuk nada dering. Menurut Majma'ul Buhuts Islamiyah, sebuah lembaga fatwa ternama Mesir, penggunaan nada dering seperti itu hukumnya haram kerana tidak mengindahkan kemuliaan Al-Quran.

Fatwa yang dikeluarkan pada sidang terakhir dan dipimpin oleh Syeikh Al-Azhar Dr Mohamed Sayed Tantawi itu berdasarkan atas permohonan Dr Mustafa Al-Shak’ah, anggota badan tersebut.

Menurut fatwa itu, haram menggunakan ayat-ayat Al-Quran untuk nada dering tersebut kerana pada kebiasaannya apabila seseorang menjawab deringan tersebut sudah pasti akan berlaku pemotongan ayat pada setiap kali ia berdering. Maka, kesempurnaan ayat tidak akan berlaku dan perkara ini menyebabkan kita seolah-olah memotong ditengah-tengah ayat atau dengan kata lain, ayat tersebut akan tergantung dan tidak sempurna. Perka ini dengan jelas mencemarkan kemuliaan ayat suci Al-Qur'an sebagai "kalamullah". Pihak Al Azhar juga pernah mengarahkan perusahaan Telecom Mesir agar menghilangkan penggunaan ayat-ayat Al-Quran untuk nada dering.

"Sangat disesalkan apa yang kita amati akhir-akhir ini perusahaan-perusahaan telekomunikasi menjual nada dering Al- Quran yang semata-mata tujuan komersial atau keuntungan duniawi semata-mata. Padahal, tidak wajar untuk kesucian Al-Quran," kata Shak’ah.

Syeikh Mahmoud Ashour, anggota lembaga tersebut yang juga mantan wakil Syaikul Azhar juga menyokong fatwa pengharaman ini. Selain itu, Majma'ul Buhuts, lembaga fatwa seperti Dar al-Iftah, Mesir juga telah mengeluarkan fatwa larangan yang sama.

wALLAHu a'lam.

Tiada ulasan: